Thursday, August 23, 2012

Makna LEBARAN

Ada fenomena yang menarik yang terjadi di masyarakat kita dan ini diperingati secara rutin setiap tahun begitu Romadhon usai, dan bahkan menjadi hari besar nasional yang liburnya paling panjang (bahkan seminggu lebih) yakni fenomena LEBARAN.
Dalam terminologi Islam, istilah Lebaran ini sebenarnya adalah pemaknaan dari kata IDUL FITRI. 
Ditinjau dari asal katanya (secara etimologis) IDUL FITRI bisa dimaknai dengan dua arti:

  1. Dari kata Al-'iid (yang berarti Hari Raya) dan Fathoro ==> Yufthiru ==> Fithrotan yang artinya berbuka sehingga 'IDUL FITHRI berarti Hari Raya orang-orang yang berbuka (maksudnya sudah tidak lagi berpuasa Romadhon).
  2. Dari kata 'Aada ==> Ya'uudu ==> 'Iidatan yang  artinya kembali, sedangkan Fithri diambil dari kata Fitroh yang artinya bersih dan suci, sehingga idul fitri diartikan sebagai kembali kepada fitroh atau kembali suci seperti bayi yang baru lahir.
Nah, dari definisi inilah kemudian para ulama di Jawa kemudian memberikan istilah idul fitri sebagai Lebaran yang artinya juga ada 2:

1. Lebar yang berarti habis dosanya karena telah diampuni dosanya oleh ALLAH SWT
2. Lebar habis semua amalannya yang telah ditabung selama Romadhon, Na'udzubillah.

Lebaran ==> sehari kemudian disambung Hari raya ketupat, idenya adalah menyambung puasa syawwal dan membuat kue "Apem" yang diambil dari istila arab "afwan" (yang artinya maaf). Harapannya setelah puasa syawwal selama 6 hari yang fadhilahnya sama dengan puasa satu tahun penuh, kemenangan tersebut dirayakan dengan saling memaafkan.
Nah, dalam kaitannya dengan romadhon, Lebaran dapat dianalogikan sebagai saat-saat mengambil tabungan deposito selama 29 atau 30 hari dibulan romadhon dimana kita menabung kebaikan-kebaikan (tilawah, sholat tarawih, tahajud, rowatib, dll) ditambah bonus bunga deposito yang berlipat-lipat setara bahkan lebih baik lebih dari 1000 bulan yakni di malam lailatul qadr, kemudian dihari lebaran kita mengambil tabungan tersebut berupa AMPUNAN sebagai anugrah dari ALLAH SWT. 
Persoalan kemudian adalah, dengan adanya Lebaran ini, diharapkan kita dapat memaknai hari Raya Fitri ini dengan baik dan positif sehingga dibulan syawwal menjadi bulan peningkatan (siap menapaki hidup baru lebih optimis, bukannya mengatakan MERDEKA romadhon telah usai, berarti boleh kembali kepada kemalasan, kemaksiatan, meninggalkan tilawah, meninggalkan sholat jamaah, NAUDZUBILLAH...).
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang disindir dalam Alqur'an surat An-Nahl 92:
"Janganlah kamu seperti wanita yang mencerai beraikan kembali pintalan yang telah dipintal dengan kuat..."
Semoga kita tetap menjaga benang-benang yang telah kita pintal dengan baik berupa tilawah, sholat jamaah, sholat tahajud, menjaga lisan dsb dan tidak menceraiberaikannya kembali.
Semoga bermanfaat....

No comments:

Post a Comment