Monday, May 14, 2012

Nasehat untuk putriku tercinta.


Wahai putriku, kini engkau telah sampai pada usia dimana engkau telah memiliki kewajiban mengemban amanah kehidupan dari sang Robbul 'Izzati...

Kamu tentu tahu apa arti sebuah barang yang tersegel, tertutup rapat, menunjukkan bahwa barang itu orisinil/asli dari pabriknya.
Maka, tutuplah aurotmu rapat-rapat. Karena itu WAJIB putriku, sekali lagi WAJIB, BUKAN SUNNAH dan BUKAN pula ADAT. Janganlah engkau meniru dalam berhias, berdandan dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyyah. coba silahkan dilihat Al-Qur'an mu surat An-Nuur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 33 dan 59 agar hatimu yakin.

Putriku, Agama kita mendidik agar ummat Islam memiliki karakter yang "tamayyuz" (berbeda) dengan agama lain. Maka ikutilah milah Rasulullah SAW saja. InsyaALLAH kamu dan kita semua akan selamat.
Jangan seperti orang-orang yang apriori terhadap sebuah perintah, mereka mencari-cari alasan untuk membangkang. Dengan berdalih "ah, belum tentu yang terbungkus itu barang baik, buktinya, masih banyak yang terbungkus tapi busuk kelakuannya". Ingatkah putriku, dalih seperti itu adalah bagian dari "khuthuwatisy-syaithoon" yang akan menjeratmu kepada pemikiran liberal. Mereka tidak paham dengan substansi sebuah perintah, mereka salah dalam mengambil kesimpulan dari premis-premis logic, karena "fii quluubihim marodhun" hati mereka tertutup, ada penyakit. Maka, tinggalkan cara berpikir mereka.

Ikuti saja panggilan ALLAH SWT, bersamaan dengan belajar menjaga berbagai konsekwensinya. Kalaupun dirimu melihat ada orang yang 'terbungkus' namun masih berkelakuan kurang baik, pahamilah, dia adalah manusia, yang tak bisa lepas dari salah. BUKAN KARENA BUNGKUSNYA yang menyebabkan ia berkelakuan kurang baik. Tapi karena ia khilaf. Jika yang terbungkus saja sangat mungkin berbuat salah APALAGI YANG TIDAK TERBUNGKUS?? Secara, dhohir saja ia telah berani membangkang dari perintah ALLAH SWT, bagaimana dia akan mempertahankan syari'at yang lain??
Masalah isi hati adalah masalah hidayah "hiya biyadillah !!" yang mutlak di "tangan" ALLAH SWT. ITU SEBAGAI LANGKAH KEMUDIAN setelah kita berusaha untuk menggapai hidayah dengan mengikuti panggilanNya mengulurkan hijab keseluruh tubuh yang wajib ditutup, SEBAGAI LANGKAH PERTAMAnya.
Semoga ALLAH SWT senantiasa merahmati dan membimbingmu serta kita semua wahai putriku tercinta.
Wallahu ma'alladziina yadzkuruunahu fiikulli makaan wa fii kulli saa'atan...

Dari Ayahandamu.

No comments:

Post a Comment