Thursday, September 29, 2011

Mari Bersatu, Itulah karakter Muslim Sejati


Suatu hari, di Masjid Nabawi, para sahabat sedang duduk berkumpul dan berbincang-bincang dengan akrab. Di salah satu bagian masjid, para sahabat yang berbincang-bincang itu adalah mereka yang tadinya berasal dari Kabilah Aus dan Khazraj.
Sungguh pemandangan yang sangat indah dan menenteramkan. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW telah merekatkan hati yang sebelumnya tercerai-berai, memadamkan api dendam yang tadinya menyala-nyala, serta menumbuhkan benih-benih keharmonisan yang sebelumnya terkurung di kegelapan lipatan sekat-sekat perpecahan.
Aus dan Khazraj adalah dua kabilah yang pernah terlibat peperangan selama sekitar 120 tahun. Ada banyak perangyang mereka jalani. Yang paling terkenal adalah Perang Bu’ats. Pada perang ini, kemenangan silih berganti diraih oleh kedua pihak. Kemenangan di satu pihak artinya kekalahan di pihak lain.
Kekalahan berarti ada darah yang tertumpah, harta yang terampas, kehormatan yang dicederai, serta nyawa yang melayang. Semua itu menjadi alasan bagi masing-masing pihak untuk menuntut balas kepada pihak lawan, hingga peperangan terus berkobar selama puluhan tahun.
Tapi, semua dendam kesumat dan tuntutan itu sirna oleh cahaya Islam. Begitu mereka memeluk agama Islam, mereka bersumpah untuk menghilangkan semua permusuhan yang ada. Mereka pun hidup damai di bawah panji tauhid. Sungguh kenikmatan yang sangat berharga.
Cobaan pun tiba. Keindahan hidup berdampingan secara harmonis di antara kaum Mukminin dari beragam kabilah itu ternyata dimaknai berbeda oleh orang-orang Yahudi. Para pemuka Yahudi dan kaum munafik adalah orang-orang yang mendapat keuntungan besar dari peperangan yang berlangsung, mulai dari bisnis senjata hingga posisi politis.
Tercatat dalam sejarah bahwa Abdullah bin Ubay bin Salul adalah tokoh ternama yang ditunjuk sebagai mediator perdamaian, dan akhirnya diminta menjadi raja kedua kabilah. Ketika akhirnya pertikaian berhenti dengan sendirinya setelah kedua suku memeluk Islam, keberadaan Abdullah bin Ubay (kelak dikenal sebagai tokoh munafik) menjadi tidak lagi penting. Bisa dibayangkan dendam kesumat yang muncul di hati Abdullah bin Ubay terhadap Islam.
Karena itu, persatuan adalah ancaman buat mereka. Pemandangan harmonisnya kaum Mukminin sangat menyakiti hati mereka. Maka, tampillah Syas bin Qais, seorang tokoh Yahudi. Ia mendatangi orang-orang Aus dan Khazraj yang tengah asyik berbincang-bincang itu. Ia mengungkit luka lama dengan cara menanyakan kabar saudara dan kerabat dari masing-masing orang Aus dan Khazraj yang terluka atau yang meninggal dunia.
Ia juga mempertanyakan klaim atas harta yang dirampas pada peperangan dulu. Rupanya, kata-kata Syas ini mampu mempengaruhi kedua kelompok. Mereka kemudian masing-masing menyatakan bahwa memang masih ada utang nyawa yang belum terbayar dan masih ada harta yang belum dikembalikan.
Masing-masing pihak mulai tersulut api permusuhan. Awalnya hanya berupa kata-kata. Lama-lama, kedua kelompok siap menghunus senjata. Di Masjid Nabawi, persatuan di antara sesama ummat Islam siap tercabik-cabik. Saat itulah Rasulullah SAW datang.
“Aku masih ada di antara kalian, dan kalian mau kembali ke perilaku jahiliah kalian? Bukankah derajat kalian menjadi terangkat dengan datangnya Islam?” kata Rasulullah dengan wajah yang terlihat sangat marah. Lalu turunlah ayat 103 surat Ali Imran yang berbunyi:
Berpegang tegulahlah kalian semua kepada tali Allah, dan janganlah bercerai berai. Ingatlah nikmat Allah kepada kahan ketika kalian dahulu bermusuh-musuhan, lalu Allah mempersatukan hati kalian. lalu karena nikmat Allah itu, kalian menjadi orang-orang yang bersaudara. (Padahal sebelumnya) kalian telah berada di tepi jurang neraka (kemusnahan), lalu Allah menyelamatkan kalian dari bahaya itu. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya, agar kalian mendapat petunjuk.”
Kedua kelompok menundukkan kepalanya. Mereka kemudian menangis dan meminta ampunan karena hampir-hampir saja termakan hasutan busuk. (tentang sebab-sebab turunnya ayat, lihat Tafsir Ibnu Katsir terkait ayat ini).
Ayat ini kemudian menjadi salah satu ayat yang paling sering diucapkan oleh para ulama sepanjang sejarah. Sebabnya sangat jelas. Jika kita mengenal adagium bahwa ‘sejarah itu terus berulang dengan instrumen yang sedikit berbeda’, tak pelak lagi, permasalahan ancaman terhadap 4 persatuan kaum Muslimin termasuk di antara hal yang terjadi secara berulang-ulang sampai sekarang.
Adanya pertikaian awal yang kemudian terus disulut oleh pihak-pihak yang dirugikan oleh keharmonisan ummat Islam tidak hanya terjadi pada zaman Nabi, melainkan terus berulang sampai hari ini, ketika ummat Islam disebut-sebut berada di gerbang kebangkitanya.
Gerbang Abad 15 Hijriah, yang sering disebut-sebut sebagai abad kebangkitan Islam, sudah terbuka tiga dekade yang lalu. Selama tiga dekade ini, dunia memang ; menyaksikan banyak sekali hal yang, berhasil dicapai kaum Muslimin untuk menunjukkan kebangkitannya.
Akan tetapi, tidak sedikit pula peristiwa yang menunjukkan keterpurukan ummat Islam, dari mulai belum lepasnya Palestina dari penjajahan Zionis Israel, peristiwa Perang Teluk, hingga pendudukan atas negeri Muslim Irak dan Afghanistan.
Di sisi lain, posisi Dunia Islam juga secara umum masih belum beranjak dari kelompok negara-negara Dunia Ketiga. Kemiskinan dan ketertinggalan masih menjadi stigma yang disematkan kepada negara-negara Muslim di dunia.
Mengapa demikian? Mengapa ummat Islam masih saja terpuruk dan belum menunjukkan gerakan signifikan yang menjadi indikasi kebangkitan hakiki dari ummat nabi akhir zaman? Semua sepakat bahwa salah satu permasalahan utama yang menyebabkan ummat Islam masih terpuruk ke dalam berbagai macam ketertinggalan itu adalah masih rentannya ummat ini dari isu-isu perpecahan.
Palestina bisa dijadikan contoh yang jelas dan aktual. Perjuangan bangsa ini untuk lepas dari penjajahan memang sangat berat. Selain berhadapan dengan Zionis Israel, bangsa ini juga harus berjuang keras mencari jalan keluar atas adanya pertikaian keras di antara dua kelompok internal, yaitu Fatah dan HAMAS.
Dalam kasus terbaru, ketika kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan logistik dan makanan buat penduduk Gaza yang terblokade secara total, dan kapal tersebut mendapat serangan dari tentara Israel, sebagian besar ummat Islam tentu saja mengutuk tindakan biadab Israel itu.
Saat itu, media-media pemberitaan di Tanah Air kembali mengulas permasalahan laten Palestina. Tak kurang dari mantan Wapres Jusuf Kalla (kini Ketua PMI) yang menyatakan keprihatinannya sambil mengungkapkan bahwa bantuan apapun yang diberikan kepada bangsa Palestina selalu terkendala oleh pertikaian internal bangsa tersebut.
Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan bahwa dirinya telah dua kali mengingatkan Hamas dan Fatah agar segera mengakhiri persengketaan mereka yang menjadi syarat mudak kemerdekaan bangsaPalestina. Beliau juga menyinggung tindakan Mesir yang memblokade akses darat ke Gaza dan menyebutnya sebagai indikasi kuat sangat rapuhnya solidaritas di dunia Arab.
Irak dan Afghanistan juga didera permasalahan serupa. Di Irak, bom mobil yang meluluh-lantakkan masjid (Sunni atau Syiah) serta melenyapkan nyawa warga sipil tak berdosa sudah menjadi berita sehari-hari. Di Afghanistan, selama beberapa dekade terakhir ini, faksi-faksi terus bertikai.
Berbagai KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI) hampir tidak pernah menghasilkan kesepakatan yang menunjukkan kebesaran Islam. Liga Arab atau Organisasi Negara-Negara Teluk juga menunjukkan watak organisasi yang sama.
Negara-negera Muslim lebih suka bersekutu dengan negara lain ketimbang dengan sesama negara Muslim lainnya. Persekutuan apapun yang mengatasnamakan Islam selalu saja rapuh. Ke manapun ummat Islam ini bergerak untuk maju selalu membentur dinding menjulang tinggi bernama perpecahan.
Sama seperti kejadian yang menimpa kabilah Aus dan Khazraj setelah mereka masuk Islam, benih perpecahan itu disulut oleh pihak luar yang dirugikan dengan keharmonisan kaum Muslim. Perpecahan itu ada yang membuatnya, dan karenanya harus dilawan. Perpecahan itu menjadi komoditas musuh yang harus dilenyapkan.
Sama seperti Kabilah Aus dan Khazraj yang diperintahkan oleh Allah untuk berpegang teguh kepada tali Allah dan jangan sampai bercerai-berai, kaum Muslimin dunia saat ini juga mendapatkan seruan serupa. Mereka harus diingatkan kepada memori indahnya hidup harmonis. Dan, lebih dari segalanya, mereka harus diingatkan bahwa persatuan adalah salah satu perintah Allah – perintah yang seakan terlupakan – yang termasuk ke dalam kategori wajib.
Tak seorang ulama pun yang membantah bahwa perintah bersatu pada ayat 103 surat Ali Imran itu hukumnya semakin tinggi mengingat perintah untuk berpegang teguh kepada tali Allah (wa’tashimuu bi hablillati) langsung disusul dengan larangan tegas untuk bercerai-berai (wa laa tafarmquu). Sangat jarang sebuah perintah dalam Al Quran disampaikan dengan redaksi dua kalimat berturut-turut: perintah melakukannya dan larangan untuk melakukan hal sebaliknya.
Agar bisa mengimplementasikan kewajiban itu, ummat Islam bukannya tidak punya peluang. Berkat rahmat Allah yang Mahakasih, kita sebenarnya punya modal yang sangat besar, yang beberapa di antaranya tidak dimiliki oleh kelompok agama besar lainnya. Pertama, seluruh mazhab dan kelompok di dalam Islam memiliki prinsip dan rukun iman atau aqidah yang sama, seperti kepercayaan kepada tauhid, kenabian, kitab suci, dan hari akhir.
Selain itu, mereka juga meyakini hal-hal yang sama menyangkut rukun Islam. Semua sepakat tentang wajibnyashalatzakatpuasahaji, berjihad, dan sebagainya. Semua kelompok juga sepakat tentang haramnya berzina, minum khamar, mencuri, dan sebagainya
Bahkan, ummat Islam dari beragam golongan ini melaksanakan tata-cara beribadah dengan aturan yang secara umum sama. Contohnya adalah haji. Tidak ada satupun kelompok atau madzhab yang punya pendapat bahwa untuk berhaji kita diperbolehkan melaksanakannya di tempat selain Mekah. Juga shalat, semua sepakat bahwa shalat itu menghadap kiblat (Ka’bah).
Hal lain yang mempersatukan ummat Islam adalah yang terkait dengan ajaran akhlak. Semua kelompok dan madzhab sepakat bahwa rendah hati, bertutur sopan, dan peduli terhadap sesama adalah ajaran agama. Tidak ada satupun kelompok yang memiliki keyakinan sebaliknya.
Menarik untuk diperhatikan bahwa , meskipun secara formal ummat Islam ini terkotak-kotak ke dalam berbagai kelompok, partai, faksi, dan negara, akan tetapi, mereka memiliki kesamaan dalam hal pandangan politik secara umum. Kaum Muslimin sepakat bahwa bangsa Palestina adalah saudara sesama agama yang tertindas akibat penjajahan Zionis Israel.
Bahkan mereka secara umum memiliki pandangan yang sama bahwa dalam hal Palestina, negara adidaya Amerika Serikat telah bertindak tidak adil. Untuk itulah para pejabat tinggi AS, terutama di zaman George W. Bush, selalu menjadi sasaran demo kaum Muslimin.
Landasan teologis sudah diletakkan. Modal untuk mewujudkannya sudah tersedia. Para ulama juga sudah melakukan sejumlah perintisan dalam rangka meletakkan dasar-dasar taqrib bayna al madzahib (pendekatan antar mazhab).
Adalah tugas kita semua untuk tetap menyalakan api semangat pendekatan dan ukhuwah di antara seluruh kaum Muslimin, dan kemudian menerjemahkan semangat itu dalatn bentuk langkah-langkah kongkret.
Sumber: Buletin Yayasan Muslim Indonesia Bersatu, Edisi Perdana April 2011

2 comments:

  1. IMAM MAHDI MENYERU:
    BENTUKLAH PASUKAN FI SABILILLAH DISETIAP DESA
    LALU BENTUK PASUKAN MISTERIUS YANG MENAKUTKAN

    Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
    bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata
    kalian.

    Firman Allah: at-Taubah 38, 39
    Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang
    kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-
    lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini
    daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia,
    diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
    sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu
    dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang
    lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha
    kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

    Firman Allah: al-Anfal 39
    Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah
    agama untuk Allah.

    Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan
    setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman,
    ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.

    Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi
    Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis
    yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah
    FITNAH

    Firman Allah: an-Nisa 75
    Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu)
    orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-
    perempuan dan kanak-kanak .
    Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)

    Firman Allah: at-Taubah 36, 73
    Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi

    kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa.

    Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan
    bersikap keraslah terhadap mereka.

    Firman Allah: at-Taubah 29,
    Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan
    apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan
    agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika
    mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang
    yang tunduk..

    Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal
    dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
    Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang
    terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.

    Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
    ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam,

    berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

    301. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

    302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
    - ahli segala macam pertempuran
    - ahli Membunuh secara cepat
    - ahli Bela diri jarak dekat
    - Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

    303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
    - Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
    - Ahli Pembuat BOM / Racun
    - Ahli Sandera
    - Ahli Sabotase

    304. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

    305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
    - ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
    - Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
    - Ahli enkripsi cryptographi
    - Ahli Satelit / Nuklir
    - Ahli Pembuat infra merah / Radar
    - Ahli Membuat Virus Death
    - Ahli infiltrasi Sistem Pakar

    Dari Barro’ RA berkata: “Nabi SAW didatangi seorang lelaki yang
    memakai baju besi, ia berkata: “Wahai Rosululloh, aku berperang
    ataukah masuk Islam?” beliau menjawab: “Masuk Islamlah kemudian
    berperang.” Maka ia masuk Islam dan berperang sampai terbunuh. Maka
    Rosululloh SAW bersabda: “Ia beramal sedikit tapi diberi pahala
    banyak.” (Muttafaq ‘Alaih, ini lafadz Bukhori)

    email : seleksidim@yandex.com atau
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
    PUTRA BANI TAMIM

    ReplyDelete
  2. WILAYAH ASAL
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH (MELAYU)

    Bismillahir Rahmanir Rahiim

    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
    MENERBITKAN SURAT SECARA RESMI
    NOMOR : 1436H-RAJAB-02

    PETA ASAL WILAYAH
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Maha Suci Allah yang di tangan-Nya Kekuasaaan Pemerintahan atas segala
    sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
    Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala Kerajaan, dan Dia Maha
    Kuasa atas segala sesuatu,
    Wahai Rabb Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi maupun Kerajaan yang Ada
    diantara Keduanya, Sesunggunya Engkau Maha Kuasa atas Segala Sesuatu yang Engkau Kehendaki.

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
    Hamba memohon Ampun dan Kasih Sayang-Mu,
    Kami Hamba-Mu yang Dhoif Mohon Izin untuk melakukan Ijtihad Syiasah

    Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol
    laita alaa aali Ibroohiim ,
    wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali
    Ibroohiim fil aalamiina innaka hamiidum majiid.

    Pada Hari Ini Hari Isnain 1 Rajab 1436H
    1. Kami sampaikan Kabar Gembira bahwa Asal Mula wilayah
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah dari Sabang hingga
    Maurake

    2. Wilayah Negeri dari Sabang hingga Mauroke yang dihuni oleh Umat
    Islam yang Sholeh-sholeh kami beri Namanya sesuai dengan Hadist
    Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam Menjadi Wilayah Negeri Syam.

    3. Peta Wilayah Indonesia Kami Hapus diganti dengan Nama Wilayah Syam (Negeri
    Ummat Islam Akhir Zaman)

    4. RI bubar dan Hilang, Berganti Nama Organisasi Penyamun Indonesia (OPI)

    "Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka." (QS. Al-Taubah: 73, Al-Tahrim: 9)


    Kepada para Alim Ulama cerdik cendikia Islam, Mari bersama-sama kita
    tegakkan Islam dan menjadikan AlQuran dan As Sunnah Rasulullah SAW
    menjadi satu-satunya sumber hukum yang berkuasa di Wilayah Syam.

    Umat Islam tidak layak untuk hidup tentram di-RI,
    RI adalah bagian dari Negara Zionis Internasional, Negara Dajjal.

    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah (Melayu) menghimbau melalui
    Aqidah Islam bahwa Semua Negara binaan Dajjal adalah Jibti dan Thagut
    yang harus dihancurkan, bukan menjadikannya tempat bernaung dan merasa
    hidup tentram di dalamnya sampai akhir hayat.

    Akhir Zaman adalah Masa-nya seluruh umat islam harus berperang melawan
    Zionis Internasional yang di Komandoi Israel. Waktu akan kian mendekat
    Maka Umat Islam secara terpaksa atau secara ikhlas menjadi dua
    gelombang besar wala kepada Zionis atau wala kepada Islam.

    Bila Umat Islam yang berada di Wilayah Negeri Syam ridha pasrah dan
    tunduk dibawah Tekanan OPI (organisasi Penyamun Indonesia), maka
    bersiaplah menjadi negeri yang mengerikan.

    Dan betapa banyak penduduk negeri yang mendurhakai perintah Tuhan
    mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan
    hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.
    (Qs. At-Thalaq :8)

    Dan demikianlah Kami jadikan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat
    yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan
    mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka
    tidak menyadarinya. (Qs. Al-an am : 123)

    Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-
    negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat
    pedih lagi keras. (Qs. Huud:102)

    Dan berapa banyak penduduk negeri yang zalim yang teIah Kami
    binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain sebagai
    penggantinya. (Qs. Al-Anbiyaa:11)


    Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang Kafir (OPI) yang ada
    disekitar kamu, hendaklah mereka merasakan keganasan darimu,
    ketahuilah Allah bersama orang-orang yang bertaqwa (Qs. At-Taubah:123)

    ..dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
    memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
    orang-orang yang bertakwa. (Qs. At-Taubah:36)

    PANGLIMA PERANG PASUKAN KOMANDO PANJI HITAM
    Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh
    angsahitam@inbox.com

    ReplyDelete